Seseorang Memakai Sandal Haihil menjadi kesulitan saat turun di turunan tangga di hari raya idul fitri 1444H di desa Wonokerso Pringsurat Temanggung

 Seseorang Memakai Sandal Haihil menjadi  kesulitan saat turun di turunan tangga di hari raya idul fitri 1444H di desa Wonokerso Pringsurat Temanggung

 

Oleh Dinda Nur Rahmawati (Wonokerso) Pringsurat Temanggung

 




 

Suara Takbir sudah berkumandang di desa Wonokerso Pringsurat Temanggung. Di malam hari terdengar di mana-mana yang menandakan hari kemenangan bagi umat agama islam, setelah menyelesaiakan puasa selama sebulan. Takbir dikumandangan kurang lebih 12 jam dari malam hingga pagi hingga menjelang waktu untuk shalat id banyak orang berbondong-bondong memakai baju koko dan mukena untuk menuju ke masjid untuk melaksanakan shalat id berjamaah. Di iringi dengan suara takbir di pagi hari sebelum shalat id di mulai. Setelah shalat selesai telah tiba saatnya seluruh umat islam menjalankan sungkeman  dan maaf-maafan terhadap semua orang. (22 April 2023)

Kegiatan yang di tunggu-tunggu sudah tiba yaitu sungkeman dengan orang tua dan berkunjung kerumah -rumah warga dan keluarga terdekat hingga  waktu siang hari untuk silahturahmi dengan tetangga dekat dan keluarga kita dengan rombongan keluarga selesai hingga kisaran pukul 11.30 dan kita istirahat terlebih dahulu untuk pulang kerumah. Dan dilanjut pukul 14.00 kegiatan yang ku tunggu bersama bestie

Lebaran bersama bestie telah tiba, waktunya acara lebaran bersama bestie dimulai dengan ditemani cuaca langit yang mendung tetap nekat untuk lebaran diwaktu itu juga turunlah hujan deras kita semua tidak membawa payung. Dan memasuki rumah demi rumah warga  dengan kondisi baju agak basah dan terdapat jalan yang harus di lalui turunan bertangga dengan kanan kirinya tebing dan kanan kirinya karena dibagian turunan rumahnya dan jalan tersebut juga tidak di lengkapi dengan pegangan.  Di situ dibarengi dengan gerimis karena sehabis hujan deras dengan keadaan jalan becek kita melewati jalan tersebut dengan tertawa terbahak-bahak sambil berbincang-bincang dengan satu sama lain saling mengandeng tanggan bestie biar tidak jatuh dan karena sandal yang kita kenakan yaitu sandal haihil dengan canda tawa melewati jalan yang seperti itu.

“Wes sandal koyo mayoret” ujarnya, teman sambel tertawa di sepanjang jalan tangga panjang dan curam. Jalan harus di tuntun juga mbah uti-mbah uti. Saya balas ujaran teman dengan“Sandal podo-podo hak tinggi kamu kayak mau nyanyi dapat job nyanyi”. Saling menyalahkan keadaan karena salah memakai sandal di cuaca hujan, jalan becek, dan jalan yang dilalui tidak seperti yang kita bayangkan menjadikan ketertawaan di setiap perjalanan. Sampai ketika balek lewat jalan tangga itu lagi kita tetap saling tolong menolong padahal sama saja kita menggunakan sandal yang tinggi dan sulit dalam melaluinya tetapi tetap kita usahakan dan di lanjut dnegan tertawa kembali.

Ujar bestie “wes sesok gowo swallow we” kita bersam tetap ketawa terus di sepanjang jalan ketika melakukan lebaran tahun depan. Namun tidak ada salahnya kita memakai sandal hak tinggi di waktu hujan bisa membuat tertawa dan kita saling menjaga ketika ada jalan yang sulit kita bergandeng tangan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPS DAN TRICK HIDUP SEHAT

TIPS DAN TRICK HIDUP SEHAT